Mendikbud: Bekerja dan Mengajar Dilakukan dari Rumah
“Utamakan Pencegahan Penyebaran Covid-19“
Jakarta, – Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Anwar Makarim mengimbau agar aktivitas pembelajaran terutama diperguruan tinggi di daerah terdampak Coronavirus Disease (Covid-19) untuk dilakukan di rumah atau tempat tinggal.
Para pendidik dan tenaga kependidikan juga tidak perlu datang ke sekolah ataupun kampus untuk sementara waktu. Proses pembelajaran ataupun penyelesaian urusan administrasi dapat tetap berjalan dengan memanfaatkan teknologi.
“Guru dan dosen di wilayah terdampak Covid-19 sebaiknya tidak pergi ke sekolah atau kampus sementara waktu ini. Saya mendengar banyak tenaga pengajar yang masih beraktivitas normal. Aktivitas bekerja, mengajar atau memberi kuliah bisa tetap dilakukan dari rumah dengan memanfaatkan teknologi,” disampaikan Mendikbud Nadiem di Jakarta, Jumat (20/3).
Mendikbud mendapatkan laporan sekitar 104 perguruan tinggi baik negeri maupun swasta (per 19 Maret 2020) telah meniadakan aktivitas di satuan pendidikan. Ia menegaskan, mahasiswa belajar di rumah atau tempat tinggal masing-masing serta para pendidik dan pegawai juga bisa bekerja dari rumah.
Mendikbud mengajak semua pihak bergotong royong menghadirkan solusi melalui Surat Edaran Nomor 36962/MPK.A/HK/2020, ia meminta Pimpinan Perguruan Tinggi memastikan bahwa bekerja dari rumah tidak memengaruhi ukuran penilaian kinerja maupun sistem insentif yang diterima pendidik/tenaga kependidikan.
“Kehadiran fisik tidak menjadi ukuran kinerja. Yang terpenting adalah pembelajaran tetap berjalan dan terus terjadi. Hanya caranya yang berubah menjadi pembelajaran daring,” pesannya.
Mendikbud juga meminta Pimpinan Perguruan Tinggi dapat memberikan pedoman/prosedur teknis pelaksanaan pembelajaran daring dengan mengacu pada kebijakan bekerja dari rumah yang ditetapkan pemerintah dengan pedoman yang memerhatikan situasi, kondisi, juga tantangan setempat.
“Bisa jadi pedoman tersebut tidak sama untuk antar jenjang, antar program atau antar wilayah,” ujar Mendikbud.
Nadiem memahami perubahan pola pembelajaran yang mendadak tidak mudah dilakukan. Namun, ia mendorong semua pihak merespons situasi ini dengan bijak.
“Tidak harus selalu memakai peralatan yang canggih, tetapi bisa juga dilakukan dengan metode sederhana. Yang paling penting adalah komunikasi,” pungkas Mendikbud. (*)
Sumber: Kemendikbud RI
[learn_press_profile]
Tag:Covid-19, Kemendikbud