Untan Perkuat Ekosistem Inovasi dan Kolaborasi
PONTIANAK – Prof. Dr. Garuda Wiko, S.H., M.Si., kembali dipercaya memimpin Universitas Tanjungpura (Untan). Ia akan kembali menahkodai perguruan tinggi terbesar di Kalimantan Barat (Kalbar) hingga tahun 2027 mendatang.
Pada periode keduanya nanti, Guru Besar Fakultas Hukum Untan dalam bidang keahlian hukum keperdataan ini mengusung visi, “Memperkuat Ekosistem Inovasi dan Kolaborasi Mewujudkan Untan yang Berdaya Saing Menuju World Class University”.
Langkah-langkah untuk menuju visi tersebut telah dilakukan pada periode pertamanya memimpin Untan sejak tahun 2019 s.d. 2023 ini. Garuda membangun ekosistem digital dengan menjadikan Untan sebagai kampus siber. Tiga komponen utama pendukung terwujudnya ekosistem digital yang disiapkan adalah penguatan tata kelola, peningkatan mutu pelaksanaan tri dharma, dan pembinaan mahasiswa dan peran alumni. Selain itu, pandemi Covid-19 yang melanda setahun berselang justru mempercepat penerapan ekosistem digital tersebut di lingkungan Universitas Tanjungpura.
“Saat itu, visi pada periode pertama menjadi Rektor adalah memperkuat ekosistem digital. Hal ini sejalan dengan kondisi waktu itu yang mengharuskan pelaksanaan 100 persen metode pembelajaran daring. Fondasi sistemnya sudah kita siapkan, tinggal bagaimana mensosialisasikan dan membiasakan mahasiswa dan dosen,” ucapnya.
Bagi mantan Dekan Fakultas Hukum Untan (Periode 2006 s.d. 2010 dan 2010 s.d. 2014) itu, tantangan dalam menerapkan sistem digital adalah kemampuan adaptasi penggunanya. Menurutnya, kendala-kendala selama masa Covid-19 jangan sampai mengganggu pembelajaran sehingga dapat menghambat proses mahasiswa menyelesaikan studinya.
Transformasi ekosistem digital yang dilakukan Untan terus menunjukkan tren positif. Beberapa transformasi digital tersebut antara lain tersedianya command centre Untan, integrasi sistem informasi akademik dan tata kelola, tersedianya Untan Satu Data, pembangunan pusat e-learning, peningkatan Bandwidth Internet, hadirnya layanan Cloud Server, penambahan akses poin, serta penambahan kabel Fiber Optik hingga 11.300 meter. Untan juga meningkatkan berbagai sarana dan prasarana mendukung TIK seperti akses point, bandwidth, Google Workspace, dan lain sebagainya.
Pada aspek kolaborasi dan kerja sama, Untan tercatat memiliki lebih dari 850 MoU dan MoA atau perjanjian kerja sama dengan berbagai mitra, baik sesama perguruan tinggi ataupun mitra strategis lainnya yang berada di tingkat lokal, regional, nasional, maupun internasional.
Pada pelaksanaan program nasional, Merdeka Belajar-Kampus Merdeka (MBKM) yang diikuti oleh mahasiwa Untan meliputi: (1) Pertukaran mahasiswa, baik dalam negeri maupun luar negeri; (2) Asisten mengajar di satuan pendidikan; (3) Kegiatan kewirausahaan; (4) Kegiatan magang atau praktik kerja; (5) Membangun desa atau kuliah kerja nyata tematik; (6) penelitian atau riset; (7) proyek kemanusiaan; dan (8) studi atau proyek independen. Keikutsertaan Mahasiswa Untan pada Program MBKM Mandiridi tahun 2022, berjumlah 6.654 orang, setara dengan 68,35% persen dari target pelaksanan MBKM. Mahasiswa didampingi 127 dosen Pembimbing, dan dilaksanakan dengan dukungan dan kerjasama 128 mitra strategis Dalam Negeri, dan 3 mitra strategis luar negeri.
Tahun 2022, Prof. Garuda melanjutkan visinya dengan pengembangan inovasi dan penguatan kolaborasi dengan berbagai mitra untuk Mewujudkan Untan yang Berdaya Saing Menuju World Class University (WCU). Hal ini sesuai dengan linimasa transformasi Untan menuju WCU pada tahun 2027 mendatang.
Pada periode kepemimpinan kedua ini, Prof. Garuda merancang tiga misi dalam upaya mewujudkan visi tersebut, yaitu: 1) Meningkatkan kualitas pembelajaran dan relevansi pendidikan tinggi dengan meningkatkan mutu pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi dengan memperkuat inovasi dan kolaborasi sehingga dapat meningkatkan kualitas lulusan dan terbangunnya Center of Excellence di setiap unit yang dapat memberikan kebermanfaatan bagi masyarakat; 2) Meningkatkan kualitas dosen dan tenaga kependidikan; dan 3) Meningkatkan tata kelola dalam peningkatan kualitas organisasi dan SDM, sarana dan prasarana, teknologi, dan keuangan yang mendukung implementasi PK BLU menuju PTNBH (Perguruan Tinggi Negeri Berbadan Hukum).
Pada tahun 2022 juga terdapat peningkatan pada pencapaian berbagai pemeringkatan dan penghargaan. Beberapa penghargaan tingkat nasional yang diraih Untan antara lain: penghargaan Anugerah Keterbukaan Informasi Publik Tahun 2022, predikat informatif dengan skor tertinggi ke-5 Nasional; Anugerah Diktiristek Silver Winner – Kategori Perguruan Tinggi Subkategori Pelaksana Terbaik PKKM 2022 Liga 1 Terbaik Tiga Anugerah Pembelajaran dan Kemahasiswaan Perguruan Tinggi dengan Kontribusi Mata Kuliah Terbanyak 2022; Predikat A pada Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintahan (SAKIP); Peringkat ke-20 Nasional dalam Sistem Informasi Manajemen Pemeringkatan Kemahasiswaan (Simkatmawa), dan berbagai penghargaan lainnya.
Pada periode kepemimpinan pertama, Prof. Garuda juga menata dan mengembangkan unit-unit Untan seperti kawasan Rusunawa Karakter dan Kewirausahaan serta Untan Kampung Preneur. Selain itu, ia juga konsen dalan mengembangkan Klinik Pratama Untan sebagai kawasan klinik terpadu dan saat ini menjadi salah satu fasilitas kesehatan percontohan dalam akselerasi transformasi digital melalui aplikasi mobile JKN.
Pada tahun 2023 ini, Untan terpilih sebagai tuan rumah pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Kebangsaan setelah melewati seleksi yang dilaksanakan Kemdikbudristek. Tema yang diangkat pada pelaksanaan KKN Kebangsaan XI tahun ini adalah “Meneguhkan Nilai-nilai Kebangsaan untuk Menjaga Keutuhan NKRI di Wilayah Perbatasan”. Kegiatan tersebut direncanakan akan diikuti oleh 700 s.d. 1000 mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia yang akan ditempatnya di hampir 100 desa yang ada di Kab. Sambas dan Kab. Bengkayang.
Saat ini, hal yang menjadi salah satu fokusnya adalah penguatan ekosistem kolaborasi dan inovasi dalam rangka meningkatkan kualitas pendidikan Untan, sekaligus memperbesar peran universitas ini dalam pembangunan, khususnya di Kalimantan Barat.
Berbagai upaya yang dilakukan itu bertujuan untuk agar Untan menjadi institusi preservasi dan pusat informasi ilmiah di Kalbar, serta menghasilkan luaran yang bermoral pancasila dan mampu berkompetisi di tingkat dunia, baik di tingkat daerah, nasional, regional, maupun internasional.
Dulu Mahasiswa Kini Jadi Rektor, Garuda Wiko merupakan mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Tanjungpura Angkatan 1983. Pria kelahiran Mempawah, 28 Januari 1965 itu, awalnya tidak terpikir akan menjadi seorang akademisi hingga memimpin salah satu perguruan tinggi terbaik di Kalimantan.
“Sebenarnya tidak pernah terpikirkan untuk menjadi Rektor. Saya berjalan mengikuti peluang yang ada, mengikuti passion saya,” imbuh Garuda.
Garuda Wiko lulus dari Untan tahun 1989 dan langsung melamar menjadi dosen dengan status sebagai PNS. Serius menekuni profesinya sebagai akademisi, ia melanjutkan pendidikan Program Magister Ilmu Hukum di Universitas Indonesia Jakarta tahun 1994. Pendidikannya berlanjut ke Program Doktor di Universitas Diponegoro Semarang tahun 2006.
Jika diingat-ingat, kata Garuda, cita-cita dahulu adalah bekerja di sektor privat. Baik itu bekerja di perusahaan swasta atau BUMN, maupun mendirikan firma hukum sendiri.
Namun, perjalanan membawanya menjadi seorang akademisi yang mendedikasikan diri untuk dunia pendidikan, khususnya di Kalbar. Kini, ia sudah mengabdi kepada Untan sekitar 30 tahun.
Sebelum menjabat Rektor Untan sejak tahun 2019, Garuda pernah menjadi Dekan Fakultas Hukum Untan dua periode pada 2006-2010 dan 2010-2014. Namun baginya, jabatan hanya sebuah kepercayaan yang diberikan dengan harus dijalankan secara sungguh-sungguh dan amanah.
Sampai pada titik ini tentu tidak terlepas dari dukungan orang-orang terkasih. Terutama yang datang dari keluarga. Garuda merasa beruntung memiliki keluarga yang sangat mendukung karirnya dalam mengabdikan diri bagi pendidikan di Kalbar.
“Pesan yang selalu saya ingat adalah, berikan kontribusi yang terbaik dan bekerja sepenuh hati,” pungkasnya. (Kurniadi)