Workshop Pelatihan Soft Skill Mahasiswa(Klinik Hukum: Strategi Resolusi Konflik)
Pontianak, – Dalam rangka meningkatkan soft skill mahasiswa, Tanjungpura Law Research Center (TLRC) Fakultas Hukum Universitas Tanjungpura, menyelenggarakan workshop bertajuk “Klinik Hukum: Strategi Resolusi Konflik” secara offline di Ruang Mini Teater FH UNTAN, pada Senin-Rabu, tanggal 28 Oktober-30 Oktober 2024.
Workshop ini diadakan sebagai bagian dari program pengembangan keterampilan mahasiswa, khususnya dalam bidang penyelesaian konflik, yang sangat relevan untuk mahasiswa yang tertarik pada dunia hukum, manajemen, dan komunikasi bagi mahasiswa semester 7 (tujuh) yang melakukan program magang di wilayah kampus. Berlangsung selama tiga jam setengah, dimulai dari pukul 08:30 WIB sampai dengan 12:00 WIB.
Workshop ini menghadirkan Advokat Deden Kurnia, S.H., M.H., Chairman Of The Foundation Learning Advocacy Center LENSA MAHAJANA Provinsi Kalimantan Barat yang membahas berbagai teknik dalam penyelesaian konflik. Agenda workshop ini merupakan salah satu agenda dari beberapa rangkaian kegiatan yang dimiliki oleh Tanjungpura Law Research Center (TLRC).
Tujuan diadakannya workshop bagi mahasiswa ini untuk memberikan pemahaman mendalam mengenai teknik dan metode resolusi konflik yang efektif. Melalui workshop ini, mahasiswa diharapkan dapat mengembangkan keterampilan praktis dalam menghadapi dan menyelesaikan berbagai konflik yang mungkin mereka temui di dalam praktik dunia hukum. Selain itu, kegiatan ini juga bertujuan untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya pendekatan yang konstruktif dalam menyelesaikan sengketa, serta membekali mahasiswa dengan alat dan strategi yang dapat diterapkan dalam karir mereka di masa depan.
Pada hari pertama workshop, jumlah partisipan tercatat mencapai 30 orang, menunjukkan antusias yang tinggi sejak awal. Jumlah yang sama juga dipertahankan pada hari kedua, dengan 30 peserta aktif yang tetap berkomitmen untuk terlibat dalam setiap sesi. Meskipun sedikit menurun, hari ketiga tetap menarik 26 orang, mencerminkan minat yang konsisten terhadap materi yang dibahas. Secara keseluruhan, kehadiran yang stabil ini menunjukkan dedikasi mahasiswa dalam mengikuti dan memanfaatkan kesempatan belajar yang disediakan.
Di hari pertama, pembicara akan membahas antropologi hukum dan strategi resolusi konflik yang efektif, memberikan wawasan tentang bagaimana konteks budaya mempengaruhi penyelesaian sengketa. Hari kedua akan difokuskan pada materi dan praktik pembuatan surat gugatan umum oleh penggugat, di mana peserta akan belajar langsung tentang teknik penyusunan dokumen hukum yang tepat dan sesuai prosedur. Pada hari ketiga, workshop dilanjutkan dengan praktik pembuatan surat gugatan khusus oleh penggugat, yang memberikan kesempatan bagi mahasiswa untuk memahami dan menerapkan perbedaan antara surat gugatan umum dan khusus dalam konteks kasus tertentu.
Kegiatan ini merupakan bagian dari program soft skill enhancement yang dijalankan oleh Tanjungpura Law Research Center (TLRC) untuk membekali mahasiswa dengan keterampilan praktis yang mendukung kesuksesan mereka di dunia kerja.
Selama kegiatan workshop tersebut berlangsung, tampak jelas antusiasme mahasiswa yang sangat tinggi. Para peserta workshop aktif melontarkan berbagai pertanyaan. Hal ini, menunjukkan minat yang besar terhadap materi yang disampaikan. Semangat diskusi ini menciptakan suasana yang interaktif, di mana mahasiswa tidak hanya mendengarkan, tetapi juga berpartisipasi secara aktif untuk memperdalam pemahaman mereka. Ini mencerminkan betapa pentingnya topik yang dibahas bagi mereka, serta keinginan untuk mengeksplorasi lebih jauh dan berbagi pemikiran.
Dengan adanya pelatihan ini, diharapkan mahasiswa tidak hanya memiliki pengetahuan teoritis, tetapi juga memiliki keahlian yang aplikatif dalam kehidupan sehari-hari. Di samping itu, workshop ini berkontribusi dalam membentuk generasi pengacara yang tidak hanya kompeten secara hukum, tetapi juga mampu mengedepankan nilai-nilai keadilan dan perdamaian. (Penulis: Tim TLRC)