Tingkatkan Kapasitas, FH Universitas Tanjungpura Jajaki Kerja Sama dengan Hukumonline
PONTIANAK, – FH Untan berharap kolaborasi ini akan mempermudah dosen-dosen meraih gelar guru besar. Dengan begitu, kerja sama ini tidak hanya meningkatkan kualitas lulusan, tetapi juga kualitas tenaga pendidik di Fakultas Hukum UNTAN.
Fakultas Hukum Universitas Tanjungpura (FH UNTAN) terus mengambil langkah inovatif untuk memperkuat jejaring akademiknya melalui penjajakan kerja sama dengan Hukumonline. Kerja sama ini diharapkan mampu meningkatkan kualitas pendidikan dan memberikan manfaat yang luas bagi mahasiswa, dosen, dan institusi secara keseluruhan.
Wakil Dekan Bidang Akademik FH UNTAN Edy Suasono menuturkan pandangan positifnya mengenai potensi kerja sama ini setelah melakukan kunjungan ke Kantor Hukumonline di Jakarta, Senin (11/11/2024). Baginya, pertukaran informasi dalam pertemuan tersebut sangat produktif dan membuka peluang kerja sama yang signifikan.
“Ini hal yang sangat positif sekali. Setelah kami bisa bertatap muka, banyak informasi yang kami peroleh yang tentunya akan memberikan kemudahan bagi kami dalam menjalankan tugas di Fakultas Hukum UNTAN. Diskusi mengenai kerja sama lebih lanjut akan dilakukan dalam waktu dekat untuk menyusun langkah-langkah konkrit demi mendukung visi dan misi Fakultas Hukum UNTAN,” ujar Edy.
Adapun kerja sama ini tidak hanya berfokus pada pertukaran informasi, tetapi juga pada penyediaan manfaat yang nyata bagi mahasiswa dan dosen. Edy mengatakan adanya akses ke data dan informasi hukum yang komprehensif akan sangat membantu dalam proses pembelajaran dan penelitian.
“Dari segi institusi, ini berkontribusi pada pencapaian Indikator Kinerja Utama (IKU) kita, baik dari sisi dosen maupun mahasiswa. Mahasiswa kami akan dapat mengakses informasi terkait peraturan dan konsultasi akademik yang relevan, sehingga dapat memperluas wawasan mereka. Ini tentu saja akan meningkatkan kualitas lulusan kami yang nantinya diharapkan dapat mencapai IKU pertama yakni mendapatkan pekerjaan yang relevan setelah lulus,” lanjutnya.
Edy juga menyoroti salah satu kebutuhan utama mahasiswa Fakultas Hukum UNTAN adalah akses ke pusat data yang mencakup berbagai sumber referensi hukum. Mahasiswa, kata dia, terutama di program Sarjana Hukum, sangat membutuhkan referensi seperti jurnal akademik atau peraturan hukum untuk menyelesaikan studi mereka dengan baik.
FH Untan berharap kolaborasi ini akan mempermudah dosen-dosen meraih gelar guru besar. Dengan begitu, kerja sama ini tidak hanya meningkatkan kualitas lulusan, tetapi juga kualitas tenaga pendidik di Fakultas Hukum UNTAN.
“Referensi yang kuat dan komprehensif akan sangat mendukung dalam menyelesaikan studi mereka dan membantu mereka mencapai hasil yang optimal. Ini nantinya akan kembali pada individu masing-masing mahasiswa, yang akan mampu berkompetisi di tingkat nasional maupun internasional. Lulusan yang memiliki kemampuan ini dapat berkontribusi kepada bangsa dan negara baik melalui posisi sebagai ASN, profesi korporasi, maupun sebagai advokat,” ucapnya.
Ketika ditanya tentang potensi penggunaan produk-produk akademik berbasis teknologi dalam kerja sama ini, Edy menyampaikan bahwa kebutuhan tersebut sangat bergantung pada kebutuhan dosen masing-masing. Menurutnya, jika dosen merasa perlu memperluas cakrawala akademik mereka, mereka bisa memanfaatkan fasilitas ini. Harapannya, dosen-dosen FH UNTAN tidak hanya memiliki jejaring di tingkat lokal, tetapi juga di tingkat nasional bahkan internasional.
Selain itu, untuk meningkatkan reputasi akademik dosen, Edy menyebut adanya program bagi dosen yang telah mencapai gelar guru besar untuk membuka program S3 di Fakultas Hukum. Dengan dukungan data hukum yang terintegrasi dari Hukumonline, diharapkan program doktoral ini bisa menjadi pusat pendidikan tinggi yang unggul di wilayah tersebut.
Terkait dengan publikasi jurnal internasional, Edy mengakui masih terdapat beberapa kendala yang dihadapi oleh dosen dalam menembus jurnal bereputasi, seperti Scopus. Menurutnya, salah satu kendala dalam publikasi internasional adalah kurangnya pemahaman mengenai format yang tepat untuk diterima di jurnal bereputasi ini.
“Kemarin kami mengirim lima dosen ke UGM untuk mendapatkan bimbingan dari mentor dalam publikasi jurnal internasional. Tapi dengan adanya fasilitas Hukumonline dari kerja sama ini, kita tidak perlu lagi repot harus ke luar negeri. Cukup disediakan mentornya di sini, dan dosen dapat dibimbing secara langsung,” kata dia.
Beberapa dosen FH UNTAN, kata dia, belum memahami secara lengkap template atau struktur dari jurnal Scopus, sehingga mereka masih kesulitan untuk menulis dan diterbitkan di sana. Namun dengan bimbingan dari Hukumonline nanti, dia optimis bisa meningkatkan kualitas publikasi internasional dosen.
Lebih lanjut, Edy mengungkapkan harapannya agar kolaborasi ini dapat memperluas wawasan akademik dan jaringan internasional Fakultas Hukum UNTAN serta mendorong pengembangan program studi doktoral sebagai langkah ke depan dalam mencetak tenaga akademik yang berkualitas.
“Kami juga berharap kolaborasi ini akan mempermudah dosen-dosen FH UNTAN meraih gelar guru besar. Dengan demikian, kita tidak hanya meningkatkan kualitas lulusan, tetapi juga kualitas tenaga pendidik di Fakultas Hukum UNTAN,” tutupnya. [hukumonline]
Tag:hukumonline