Pelatihan Soft Skill Mahasiswa (“Melalui Konten ke Karakter: Membangun Personal Branding Melalui Platform TikTok!”) Fakultas Hukum Universitas Tanjungpura
Pontianak – Telah dilaksanakan agenda pelatihan soft skill yang diselenggarakan oleh Tanjungpura Law Research Center (TLRC) Fakultas Hukum Universitas Tanjungpura baik secara offline (Mini Teater S1 Fakultas Hukum Universitas Tanjungpura) maupun secara online Google Meeting). Pelatihan ini terbuka untuk umum dan berlangsung selama satu jam, dimulai dari pukul 16:00 WIB sampai dengan 17:00 WIB, Jumat, 18 /10/2024.
Pada agenda pelatihan soft skill ini, menghadirkan Bapak Turiman, S.H., M.Hum. sebagai narasumber yang membawakan materi tentang “Melalui Konten ke Karakter: Membangun Personal Branding Melalui Platform TikTok!”, dengan menghadirkan peserta online (pada Google Meeting) yang berjumlah 130+ serta peserta offline yang berjumlah 7 orang.
Pelatihan soft skill bagi mahasiswa ini merupakan salah agenda dari beberapa rangkaian kegiatan yang dimiliki oleh Tanjungpura Law Research Center (TLRC) Fakultas Hukum Universitas Tanjungpura. Tujuan pelatihan soft skill “Melalui Konten ke Karakter: Membangun Personal Branding Melalui Platform TikTok!” ini adalah untuk memberikan peserta pemahaman mendalam tentang pentingnya soft skills dalam menciptakan konten yang menarik dan autentik. Pelatihan ini bertujuan membantu peserta mengembangkan kemampuan komunikasi, kreativitas, dan kecerdasan emosional, sehingga mereka dapat menampilkan karakter diri yang unik. Dengan memanfaatkan TikTok sebagai platform, peserta akan belajar teknik storytelling dan strategi pemasaran diri yang efektif. Selain itu, pelatihan ini juga berfokus pada membangun kepercayaan diri dan konsistensi dalam brand pribadi, yang sangat penting untuk mencapai tujuan karir dan menarik audiens yang tepat.
Salah satu trik yang dibagikan oleh narasumber untuk membangun personal branding di TikTok adalah dengan menentukan niche atau tema yang konsisten. Peserta diajarkan untuk menemukan minat dan keahlian mereka, lalu mengembangkan konten yang relevan dengan audiens target. Misalnya, jika peserta memiliki minat dalam kuliner, mereka bisa berbagi resep, tips memasak, atau ulasan makanan. Dengan konsistensi dalam tema, audiens akan lebih mudah mengenali dan mengingat brand pribadi mereka.
Selain itu, penting untuk memanfaatkan storytelling dalam setiap konten. Dengan menyampaikan cerita yang menarik dan relatable, peserta dapat membangun koneksi emosional dengan audiens. Menggunakan elemen humor, inspirasi, atau pengalaman pribadi akan membuat konten lebih menarik dan mudah diingat. Peserta juga diajarkan untuk menggunakan tren dan tantangan yang sedang viral di TikTok, namun dengan sentuhan unik yang mencerminkan kepribadian mereka. Engagement dengan audiens juga menjadi bagian penting dalam personal branding. Peserta didorong untuk berinteraksi melalui komentar, menjawab pertanyaan, dan meminta feedback.
Dengan cara ini, mereka tidak hanya membangun komunitas, tetapi juga menciptakan loyalitas di kalangan pengikut. Dengan memanfaatkan teknik-teknik ini, peserta pelatihan diharapkan dapat membangun personal branding yang kuat dan autentik di TikTok, yang akan membawa dampak positif pada karir dan reputasi mereka di dunia digital.
Pelatiahan soft skill ini, diawali dengan pembukaan oleh moderator, pembacaan doa, setelah itu dilanjutkan ke pembacaan CV narasumber secara singkat oleh, pemaparan materi oleh Bapak Turiman, S.H., M.Hum., kemudian diakhiri sesi tanya jawab audiens kepada narasumber yang dipandu oleh moderator dan ditutup Kembali oleh moderator. (*)